Rabu, 04 Desember 2024

RENJANA

Aku ingin malam, hening  mencekik hitam. Sunyi nisha lebih  tenang dari siang yang penuh kemunafikan. 

Aku ingin malam. Saat yang lain mengukur kasur, tak sedikit mendengkur. Memaksa aku untuk tafakur. 

Aku ingin malam. Saat yang lain terjaga. Aku merajut asa. Berharap sang pencipta, berikan karunia. 

Aku ingin malam. Karena  hanya dimensi itu. Waktu yang tepat untuk tak malu malu memberi tahu kepada yang Maha Tahu. 

Aku ingin gelap, disaat setiap orang terlelap, aku sibuk menghitung khilaf.

Aku ingin malam. Saat terasik untuk berbisik pada Dia sang pemilik langit.

Aku ingin malam. Waktu terbaik untuk membaca larik bait bait. 

Aku masih ingin malam, karna warna dunia sebagian berhenti dari kesibukan. 

Sekali lagi. Aku masih ingin malam. Disana tidak ada aktivitas ke pura-pura an. Yang ada adalah topeng kepalsuan. Maka aku tetap ingin malam. Memeluk manja dari Sang penjaga. 

Duhai shubuh... Janganlah tergesa-gesa berlabuh. Karena aku masih ingin mengaduh. 

Arafat sielka

Tangerang 26 Mei 2024


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Nempel. Tempel. Hmmm

By. Achmad Arafat Tempel, nempel.menempel apa dan siapa sih si tempel ini? Tempel. Nempel. Menempel. Siapa, dan kenapa dia begitu penting? ...